SEJARAH
BURUNG GARUDA
Cerita
Sang Garuda
Resa Kesyapa, ia beristri 14 orang
gadis dan dari 14 orang istrinya ada 2 orang istrinya yang belum di beri
keturunan,dia bernama Dewi Winata dan Dewi Kodru.
Pada suatu hari 2 istrinya tersebut
memohon kepada suaminya agar di karuniai anak atau keturunan. Dewi Kodru
meminta 1000 anak dan Winata meminta 2 anak, Winata meminta agar 2 anaknya
tersebut kelak kesaktiannya melebihi 100 anak Dewi Kodru.
Setelah 5 tahun menetaslah anak Dewi
Kodru yang berwujud naga. Dewi Winata merasa hatinya was – was karena anaknya
belum menetas juga. Dan setelah melihat telur Dewi Kodru menetas semua. Dewi
Winata memecah salah satu telurnya yang di beri oleh suaminya tetapi telur itu
baru saja setengah jadi anya kepalanya saja yang sempurna.
Maka marahlah anak tersebut dan
mengutuk ibunya ketika para Dewa menyuruh Kutanisih untuk mencari air
kehidupan, munculah seekor kuda yang sangat bagus (cantik) dari dasar laut
menurut berita kuda tersebut berwarna putih. Itu kata Dewi Winata, tetapi
menurut Dewi Kodru kuda tersebut eokrnya berwanra hitam.
Maka
jadilah perselisihan antara Dewi Kodru dengan Dewu Winata, perselisihan tersebut
di menangkan oleh Dewi Kodru dan karena Dewi Winata merasa kalah dalam
perselisihan tersebut maka Dewi Winata mendapat suatu penderitaan , penindasan
dan perbuatan dari Dewi Kodru.
Dalam penyiksaan itu lahirlah anak Dewi
Winata dari telur yang tinggal sebutir ialah “Sang Garuda” Sinar sang Garuda
seperti api dan memancarkan sinar memenuhi angkasa di segala penjuru.
Datanglah
sang Garuda ke tempat ibunya untuk
menghambakan dirinya kepada Dewi Kodru. Dewi Winata di suruh untuk menjaga
rumah Dewi Kodru dan sang Garuda disuruh untuk menjaga anak – anaknya, pada
saat naga – naga bersukaria karena turunnya hujan, sang Garuda hilang kesabaran
karena naga – naga tersebut banyak tingkah laku di tangkap satu naga itu dan
dimakan nya.
Atas
petunjuk sang ibunda, sang garuda menanyakan kepada sisa para naga apakah
penebusnya agar ibunya bebas dari perbudakan mereka. Sang Garuda disuruh air penghidupan sebagai penebus ibunda.
Pergilah sang Garuda di pulau Sangka tempat air kehidupan Bera Genderuwo, Dewa
Rusia menjaga di bagian Barat dan Serdadu Yono di bagian utara, di jaga Sang
Hiyang adiknya termasuk Sang Hiyang India.
Dengan
di dahului angin Sinar kilat dan debu datanglah Sang Garuda di tempat itu
suasana menjadi gelap seperti di tutup mendung membuat para Dewa tidak bisa
melihat. Datang Dewa Bayu menghapus awan mendung sampai suasana menjadi terang
kembali setelah suasana menjadi terang kembali, terlihatlah sang Garuda terbang
dengan gagah perkasa dan para Dewa pun langsung mengkroyok sang Garuda.
Tetapi sang Garuda tersebut dapat
mengalahkan semua para Dewa di situ dan mengambil serta membawa air penghidupan
tersebut, terbanglah sang Garuda dari tempat itu dan sebelum jauh datanglah
Batara Wisnu untuk mencegahnya dan berkata “ Hai Garuda kalau kau menginginkan
Amerta mintalah kepadaku, engkau akan kuberi“.
Garuda mengayut dan berkata tak layak kau memberi aku, karena engkau
dibawah aku. Batara Wisnu menyambung, benar katamu itu Garuda tidak salah tidak
usah bertengkar. Baiklah aku perintahkan padamu sekarang aku minta kamu menjadi
berderaku.
Berfikir
sang Garuda awalnya tidak mau tetapi ia tukut kalau ia bohong dan akhirnya ia
mau. Setelah itu garuda membebaskan kemerdekaan ibunyadari perbudakan Dewi
Kodru sang Garuda berbahagia di surga. Damai sejahtera, dan selamatlah orang –
orang yang mendengarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar